SMPIT  Assyifa, Subang mengirimkan 2 orang siswa untuk mengikuti lomba roket se Jawa Barat yang diadakan di Sundial, Kota Baru Parahyangan. Lomba diadakan pada tanggal 31 Juli 2010.

Rifki dengan roket airnya

Sebelum lomba semua peserta mengikuti workshop tentang pembuatan roket yang diadakan pada hari Kamis, 29 Juli 2010. SMPIT Assyifa, Subang,  mengirimkan 2 siswa yang masih kelas 7 sehingga termasuk siswa yang paling muda.Karena hampir sebagian besar siswa yang dikirim SMP lain adalah kelas 9 atau kelas 3 SMP. Siswa itu adalah Rifki Auliaarrahman dan Moh. Faiz.

Ada 46 siswa dari 23 sekolah SMP yang mengikuti Lomba Roket se Jawa Barat ini. Sekolah itu antara lain SMP Salman Al Farisi, SMP Darul Hikam, SMPN 28, SMP Yahya, SMP BPK Penabur,  SMP Taruna Bakti dan tentu SMPIT Assyifa Boarding School. Sebagai informasi lomba ini merupakan lomba roket yang pertama untuk tingkat Propinsi Jawa Barat.

Sebelum lomba roket, semua peserta mengikuti workshop tentang tatacara pembuatan roket. Instruktur berasal dari PP IPTEK Taman Mini, Jakarta  yaitu Pak Ichsan, yang memang telah berpengalaman sebagai instruktur pembuatan roket. Kegiatan workshop dilakukan pada hari kamis tanggal 29 Juli 2010, di Bale Pare, Kota Baru Parahyangan.

Wah seru juga tuh. Banyak peserta yang memang baru hari itu belajar membuat roket. Tidak heran kalau diawalnya mereka agak kesulitan.

Peserta juga diajarkan tentang Hukum Newton I, II dan III yang memang sangat berhubungan dengan proses meluncurnya roket.

Pada saat Workshop dan lomba peserta dibebaskan untuk membuat desain roket. Ada peserta yang membuat roket  dengan yang bersirip 3, ada yang 4, bahkan ada yang ditambah sirip kecil di dekat. Ada juga lho yang siripnya sangat besar.

Hayo siapa diantara kalian yang masih ingat Hukum Newton III? Benar. Bunyi Hukum Newton III yaitu ”Setiap gaya aksi akan mendapatkan gaya reaksi yang besarnya sama namun memiliki arah yang berlamanan”. Hukum ini dapat menerangkan tentang pergerakan roket. Akibat adanya daya dorong  air yang bertekanan didalam roket botol, kearah belakang, maka roket air akan terdorong ke depan.

Tim Planet Sains yang dipimpin oleh Kak Hari Utomo dan Kak Aldino, mendampingi peserta dari SMPIT Assyifa Boarding School, Subang. Setelah berlatih di hari Jumatnya, akhirnya hari Sabtu, 31 Juli 2010, semua peserta mengikuti lomba yang sebenarnya.

Wah ternyata tidak gampang juga meluncurkan roket. Pada lomba kali ini setiap peserta di beri kesempatan untuk meluncurkan roket sebanyak 2 kali. Jarak antara peluncur roket dengan titik sasaran sejauh 60 m. Setiap peserta diminta untuk meluncurkan roket  agar roket dapat mendarat tepat dititik sasaran. Titik itu diberi bendera biru. Dititik sasaran dibuat lingkaran kearah luar dengan diameter 1,2,3,4 dan 5m. Semakin keluar roket mendarat, dari titik sasaran,  semakin kecil poinnya.

Bayangkan dari 46 peserta, hanya 9 anak yang bisa mendaratkan roket dalam lingkaran target. Sebagian besar gagal. Ada yang tidak sampai, terlalu jauh atau bahkan melenceng keluar  lapangan. Ada beberapa kesulitan yang dihadapi peserta yaitu menentukan sudut peluncuran, menentukan arah angin, mengatur tekanan pompa, dan mengatur volume air.

Dan yang paling penting tentu mendesain roket dengan benar. Meletakkan sirip dan mengatur titik keseimbangan.

Dari 9 peserta yang berhasil ternyata Rifki Aulia salah satunya. Dengan point 25, gabungan antara nilai ketepatan mendarat roket dan nilai jawaban soal teori, Rifki masuk 10 besar yang mewakili Jawa Barat untuk Lomba Roket Tingkat Nasional. 4 Oktober 2010 di Palembang.

Selamat ya Rifki, semoga kamu berhasil di tingkat nasional dan dapat menjadi ahli roket Indonesia di kelak kemudia hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.